Mari Belajar 'Membaca Dan Menulis' Bersama sama
Mari 'Mengeja Dan Memahami Kata' Bersama sama

Semoga Bersama sama Kita Bisa
Amiin Yaa Robbalallamiin....

Jumat, 03 Desember 2010

BUSA KATA 55

oleh Singgih Widodo pada 04 Desember 2010 jam 12:02
Dari kering tulang dan ceceran darah Urat Nadiku
Kutanam Pohon dengan harapan Jadi Perindang Hidupku
Dari tetes demi tetes bulir bulir deras panas  Keringatku
Kurawat dan kujaga kesuburannya di Kehidupanku
Dengan Harap Rindangnya mampu Teduhkan Rasa
Dengan Harap Rindangnya Jauhkan Kering Dahaga
Dengan Harap Rindangnya Bisa Tenangkan Jiwa Lara
...
Teriring Gerak Mentari Rembulan saling kejar saling pacu
Rindang dan teduh pohonku payungi hidup Kehidupanku
Damai Tenang dan Hangat Selimuti Hari Hari di Nafasku
...
Sampai Tiba Saatku, Diantara Riuh Topan terus Meradang
Kerindangan Pohonku Tak Berarti Senangkan Semua Orang
Tiupan Topan gugurkan dedaunan Yang Tepat Kemuka Jalang
Marah Meradang bagai api dalam sekam tertiup angin Malam
Sang Muka Jalang sumpahi Rindang Pohonku diterik hariku
...
Aku Bagai Disambar Ribuan Kilat Petir ditengah Ladang Ilalang
Saat Anginku berikan kabar ada orang yang mau menebang
Dianggapnya Rindang Pohonku tutupi Cerah Sinar Mentari
Dianggapnya Rindang Pohonku Kacaukan Jiwa Jiwa Gamang
Dianggapnya Rindang Pohonku Tutupi Sinar Mata Mata Jalang
...
Kucoba Pertahankan Kerindangan Pohonku dari para Penebang
Dengan Mentari Rembulan dan Bintang jadi saksi segala Aksiku

T a p i...

Mungkin Tuhan Telah Tetapkan semua yang di KehendakiNYA
Disela Rasa ingin dinginkan Rasa, aku terlena dengan segenap Rasa
D i t e b a n g n y a Rindang Pohonku dengan penuh Tergesa gesa
Aku Terjaga dan kukejar si Penebang yang Tunggang Langgang
Kupacu lariku sekuat kemampuanku ,Bagai Singa Mengejar Mangsanya
Satu satu aku mampu tangkap Pecundang Penebang Rindang pohonku
Kupaksa mereka memakan kering daun dari guguran Pohon Rindangku
Dan Kutempatkan Mereka diantara dinding dinding dari Ranting Pohonku
...
K i n i
Pohonku Tak Serindang dulu di Hidup Kehidupanku
Aku coba Bertahan dari Panas sengatan Terik Mentari
Aku coba Bertahan dari Gigil Dingin Rasa dari Tegasnya Cuaca
...
Disaat Rasa Segala Rasa Rajam Jiwa dan Ragaku
Si Penebang Rindang Pohonku sampaikan Rasa baiknya
Dirayunya Aku untuk Besarkan lagi pohonku yang dulu Rindang
Aku Diam...
Aku dalam hatiku
tetap akan coba terus Rindangkan Pohon Pohonku
Meski Tanpa ada yang meminta merindangkannya
Meski Rindangnya Entah...
Aku Yakin nanti.. 
Rindang Pohonku akan Serindang Teduh Hatiku dan Semua Saudaraku
Semoga...
Amiin YRA
...

Sabtu, Tgl 04 Nopember 2010 12.30 LT
SINGGIH WIDODO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar