Mari Belajar 'Membaca Dan Menulis' Bersama sama
Mari 'Mengeja Dan Memahami Kata' Bersama sama

Semoga Bersama sama Kita Bisa
Amiin Yaa Robbalallamiin....

Kamis, 23 Desember 2010

KU BERDIRI DGN DINDING HATI
AKU BERJALAN DGN SEPENGGAL AKAL
AKU TAK BERANI LARI TAKUT DIKEJAR MIMPI
...
FANAKU BUKAN FANAMU
... 
DI FANA"NYA" KUSIMPUHKAN JIWA RAGA


HAIKU: 
DESEMBER
SINGGIH WIDODO

INDAH

MEMBAUR RASA
SEJUKKAN JIWA RAGA
CERAHKAN FANA

  

Rabu, 22 Desember 2010

DIBENTANG ALAM
HANYA LUMUT YANG MAMPU RUNTUHKAN KARANG
DISANTAPNYA KERAS KARANG JADI BUTIR BUTIR TANAH MEREMAH
...
" KEKERASAN AKAN HANCUR DENGAN KELEMAHLEMBUTAN "

Minggu, 12 Desember 2010

HITAM PUTIH KEHIDUPAN
BAGAI KEDUA TANGAN KITA
SALING MELENGKAPI DI HIDUP
TUK SEMPURNAKAN KEHIDUPAN
BIAR HIDUP MAKIN BERTAMBAH HIDUP
...

Kamis, 09 Desember 2010

PENGORBANAN..
- Bagai Relanya Kelopak Bunga Untuk Luruh Demi Tumbuh Berkembangnya Bunga Menjadi Buah.
Aku Bagai Tunas Akar ilalang
menyusup Menyelinap diantara Gelap
Cari Terang Penerang, Tuk Tumbuh dan Berkembang
Demi Generasi ke Generasi Sepanjang Jaman...

Sabtu, 04 Desember 2010

BUSA KATA 56

oleh Singgih Widodo pada 05 Desember 2010 jam 11:07
Untuk Mengenang Adikku
LISA AYU PUTRI SUROSO
Telah Berpulang dengan Damai
Tgl.03 Desember 2010 Jam 21.45 WIB
(MOHON DO'A NYA SEMOGA DIA DAMAI SELAMANYA..AMIIN)


Adikku, ..
Sangat Dalam Rasa Pekat Langitku Selimuti Kepergianmu
Tegarmu ingatkan Makna Bahwa " Hidup Penuh Perjuangan Hidup "
Meski Begitu Muda Kau Kembali PadaNYA
Asamu Yang Pupus,Kucoba Pungut Satu Satu
Aku Rangkai Lagi Satu Satu Asamu Semampu Kemampuanku
Meski Rangkaianku Tak Sesempurna Asa Aslimu
Aku Yakin Keteguhan Dinding Asa Hatimu Mampu Jiwai Jiwaku
Jiwa Teduh yang Dinginkan Panas Terik Mentari di Tengah Hari
Jiwa Sejuk Yang segarkan Radang Hati jadi Senangkan Diri
Jiwa Berjiwa Yang Lapangkan Sesaknya Rongga Dada
Jiwa Yang Selalu Damaikan Jiwa Jiwa Lara
Itulah Jiwamu, Adikku...

Adikku,..
Kutundukkan Kepalaku Demi Terang Jiwa Sukmamu Saat MenghadapNYA
Kuluruhkan Jiwa dan Ragaku Demi Lapang Terang Jalanmu Ke JalanNYA
Dan Kuajak Ibu Bumi Tanah Pertiwi Tuk Simpan Bersih Putih Ragamu 
...
Adikku,..
Beristirahatlah dengan Segala Ketenangan dan Ketegaranmu
Aku, Hanya mampu antar Kamu dengan segala Do'a padaNYA
" SEMOGA JIWAMU MEMBEKAS PADA SESAMA,
JADIKAN SEMUA JIWA  YANG BERJIWA "
Amiin YRA...

S e l a m a t   J a l a n   A d i k k u...


Minggu, 04 Desember 2010 AM 11.30 LT
SINGGIH WIDODO
Telah Patah Ranting Pinus Tua Tepi Samudera. Dibawanya Ranting Kering Yang Bersih itu oleh Angin ke Nirwana...Disana, Bersama Dewa Dewi kan dibuat Seruling Terindah yang Mampu hibur semua Warga Kayangan...Semoga Suara Serulingnya mampu Tenang dan Damaikan Warga Dunia Fana...Amiin YRA. Biar Pinus Tua Tepi Samudera Rasakan Betapa Dia Berguna utk Sesama...

(MENGENANG MENINGGALNYA ADIKKU ...LISA AYU PUTRI SUROSO TGL.03 DESEMBER 2010)

Jumat, 03 Desember 2010

SEJAUH JAUH IKAN SALMON HIDUP DI SAMUDERA, DIA AKAN KEMBALI KEASALNYA...DEMI KELANGSUNGAN HIDUP ANAK CUCUNYA DI PEGUNUNGAN.

Semula Kupikir tak perlu banyak mikir, Tapi Logika terus Menggoda untuk Kencangkan Pikiranku...hmmm, Logika kalahkan segalanya dan pikiranku tak bisa lepas dari Lubang Logika, meski Keajaiban Tuhan menyertainya...hmmm...

BUSA KATA 55

oleh Singgih Widodo pada 04 Desember 2010 jam 12:02
Dari kering tulang dan ceceran darah Urat Nadiku
Kutanam Pohon dengan harapan Jadi Perindang Hidupku
Dari tetes demi tetes bulir bulir deras panas  Keringatku
Kurawat dan kujaga kesuburannya di Kehidupanku
Dengan Harap Rindangnya mampu Teduhkan Rasa
Dengan Harap Rindangnya Jauhkan Kering Dahaga
Dengan Harap Rindangnya Bisa Tenangkan Jiwa Lara
...
Teriring Gerak Mentari Rembulan saling kejar saling pacu
Rindang dan teduh pohonku payungi hidup Kehidupanku
Damai Tenang dan Hangat Selimuti Hari Hari di Nafasku
...
Sampai Tiba Saatku, Diantara Riuh Topan terus Meradang
Kerindangan Pohonku Tak Berarti Senangkan Semua Orang
Tiupan Topan gugurkan dedaunan Yang Tepat Kemuka Jalang
Marah Meradang bagai api dalam sekam tertiup angin Malam
Sang Muka Jalang sumpahi Rindang Pohonku diterik hariku
...
Aku Bagai Disambar Ribuan Kilat Petir ditengah Ladang Ilalang
Saat Anginku berikan kabar ada orang yang mau menebang
Dianggapnya Rindang Pohonku tutupi Cerah Sinar Mentari
Dianggapnya Rindang Pohonku Kacaukan Jiwa Jiwa Gamang
Dianggapnya Rindang Pohonku Tutupi Sinar Mata Mata Jalang
...
Kucoba Pertahankan Kerindangan Pohonku dari para Penebang
Dengan Mentari Rembulan dan Bintang jadi saksi segala Aksiku

T a p i...

Mungkin Tuhan Telah Tetapkan semua yang di KehendakiNYA
Disela Rasa ingin dinginkan Rasa, aku terlena dengan segenap Rasa
D i t e b a n g n y a Rindang Pohonku dengan penuh Tergesa gesa
Aku Terjaga dan kukejar si Penebang yang Tunggang Langgang
Kupacu lariku sekuat kemampuanku ,Bagai Singa Mengejar Mangsanya
Satu satu aku mampu tangkap Pecundang Penebang Rindang pohonku
Kupaksa mereka memakan kering daun dari guguran Pohon Rindangku
Dan Kutempatkan Mereka diantara dinding dinding dari Ranting Pohonku
...
K i n i
Pohonku Tak Serindang dulu di Hidup Kehidupanku
Aku coba Bertahan dari Panas sengatan Terik Mentari
Aku coba Bertahan dari Gigil Dingin Rasa dari Tegasnya Cuaca
...
Disaat Rasa Segala Rasa Rajam Jiwa dan Ragaku
Si Penebang Rindang Pohonku sampaikan Rasa baiknya
Dirayunya Aku untuk Besarkan lagi pohonku yang dulu Rindang
Aku Diam...
Aku dalam hatiku
tetap akan coba terus Rindangkan Pohon Pohonku
Meski Tanpa ada yang meminta merindangkannya
Meski Rindangnya Entah...
Aku Yakin nanti.. 
Rindang Pohonku akan Serindang Teduh Hatiku dan Semua Saudaraku
Semoga...
Amiin YRA
...

Sabtu, Tgl 04 Nopember 2010 12.30 LT
SINGGIH WIDODO