Mari Belajar 'Membaca Dan Menulis' Bersama sama
Mari 'Mengeja Dan Memahami Kata' Bersama sama

Semoga Bersama sama Kita Bisa
Amiin Yaa Robbalallamiin....

Minggu, 29 Agustus 2010

Tuhan,..

Kalo boleh memilih

Kupilih ngelupas kulit kakiku

Kupilih retak tulang belulangku

...

...Demi kedua Bapak Ibuku....S U N G G U H...!!!!!


PACITANKU..
Oleh Singgih Widodo

Pacitanku..
Kau Cantik
Kau Menarik
Kau sangat Simpatik
...
Raut Wajah ayumu kusuka sapa "Kota Seribu Gua"
Gemulai langkahmu kobarkan semangat hidup hidupku
Dan jejak jejakmu penuh kenang tulang tulang para Pejuang
...
Pacitanku..
Dari Tanah kering batu gampingmu
Dari indah pantai dan dalamnya guamu
Kau menjelma jadi Bidadari dimuka Bumi
Anggun Dirimu membayang dihati setiap waktu
...
Pacitanku..
Merah Darahku dari air kehidupanmu
Keras Tulangku dari buaian sayang Nini Danyangmu (Ni Citranayabarehan)
Tebal dan kuat ototku dari tempaan Kaki Danyangmu ( Ki Logondang Pacitan )
Beliau tak akan pernah tinggalkan jejakku dan langkahmu
Untuk tatap dan gapai Masa Depan Gemilang
...
Pacitanku..
Kau bagai Kawah Candradimuka
Keras Alammu kobarkan bara hidupku
Lembut ramah sapamu lumuri darah nadiku
..
Semoga Ayumu sampai habis Ruang dan Waktu
Semoga Tegar tekatmu menurun sampai ke anak cucu
Semoga Allah SWT Ciptakan Kebaikan Masa Depanmu
Amiin Yaa Robbal'allamiin...


Senin Kliwon, 30 Agustus 2010 Jam 11.15 WITA

Sabtu, 28 Agustus 2010

Menyelamlah ditempat yang banyak buayanya..



Niscaya kamu akan tahu dan bahkan lihai


bagaimana cara meng'kadali' buaya

Jumat, 27 Agustus 2010



MIKUL DHUWUR, MENDHEM JERO

" Memikul tinggi tinggi, mengubur dalam dalam"

Menjunjung tinggi tinggi martabat orang yang sangat kita hormati (orang tua)

dan memasukkan kedalam hati sedalam dalamnya rasa kasih sayang kita padanya.

Salam...3 menit yang lalu hapus

Kamis, 26 Agustus 2010

BUSA KATA 18


.oleh Singgih Widodo pada 25 Agustus 2010 jam 22:50.


Kera mudah merasa jenuh secara tiba tiba
Kasap sisik ikan Tenggiri dipatuk ayam melompat
Tiba sudah puasa pada sepuluh kedua
Siap siap bersihkan diri tuk bermunajat


Ikan Kakap mati membiru
Diambil maling bersama wadahnya
Kudekap erat Kasih SayangMU
Sambil kujaring cahya cahyaNYA


Malu sifat penuh rasa
Berdua kita seiya sekata
Aku munajat disepuluh kedua
Semoga jiwa raga kan sentosa

Gaharu bak Cendana kayu
Mangga muda bersama Salak
Aku tidak tahu munajatku
Apa diterima apa tidak

Memanah Kangguru beranak satu
Menyesal aku bak kena sembilu
Biarlah aku tidak tahu
Asal Tuhanku Maha Tahu

Anaconda memburu Rusa
Rusa mati tertindih Anaconda
Bagaimana munajatku sempurna ?
Jika hati berselisih dengan raga

Berdua kita kayuh perahu
Kuatkan diri dan pantang emosi
Semoga sempurna penuh munajatku
Satukan diri dengan Sang Illahi

Pohon Kenaf di tengah sawah
Hanya ada satu tanaman liarnya
Mohon maaf jika ada salah
Busa kataku hanya ungkapan rasa




Rebo Kliwon, 25 Agustus 2010 PM 11.30 LT
SINGGIH WIDODO



Rabu, 25 Agustus 2010


BUSA KATA 17

.oleh Singgih Widodo pada 25 Agustus 2010 jam 14:25.

Kunang kunang tengah malam,
sinari jiwa dalam bayang
Gelap terang cahya kunang,
pandu hati jauhkan bimbang
Kunang terbang tak berirama,
timbulkan tanya didalam dada
Kemana hinggap sang Kunang terbang,
jika diri tak tahu siapa
Kutangkap Kunang ditepi jalan,
jadikan satu untuk dian
Dipadang ilalang kunang terbang,
aku berdendang tanda kan senang
Digelap malam Kunang tertawa riang,
aku senang tak meradang jiwaku tenang
Sang Kunang rayapi dinding belakang,
jatuhkan mimpi indah tak terbayang
Kunang kunang ..
Kunang kunang ..
Terang cahyamu
padamkan kobaran apiku
Riang tarian malammu
buang jauh bimbang raguku

Kerlap kerlipmu,
tandakan ada gelap ada terang
Kunang kunang..
Kunang kunang..
Kunang kunangku coba hibur Kunang kunangmu
Sebatas selayang pandang
Kunang kunangku ajak kunang kunangmu
Nikmati malam tanpa harap segerakan siang


Rabu Kliwon, 25 Agustus 2010 PM 03.00 LT
SINGGIH WIDODO

Selasa, 24 Agustus 2010




BUSA KATA 16

.oleh Singgih Widodo pada 25 Agustus 2010 jam 11:30.




Hela nafasku kusugesti gempur gendang telinga Sang Durjana
Asaku coba cengkeram dan luluhlantakkan Sang Angkara
Angkara Sang Durjana coba sembunyikan muka diantara Rupa
Meski rubah bulunya jadi Domba, muka tetaplah Rubah adanya
Sang Durjana coba segala cara rubah merubah muka Rubahnya
Namun bagai cari jarum didasar samudera
Sia sia
Percuma
Tiada guna
Rubah tetap Rubah
Domba tetap bulu dan mukanya
...
Sang Waktu persingkat sifat Bunglon Sang Durjana
Sang Ruang sempitkan gerak gerik perilakunya
...
Kalo sudah begitu, mau apa Dia ?
Kalo sudah begitu, mau jadi apa Dia ?
Kalo sudah begitu, mau hidup bagaimana Dia ?
...
Alam sediakan
Alam musnahkan
Alam menimang nimang
Alam menghancurleburkan
...
Hukum Sebab Akibat adalah tepat
Perputaran siklus hidup takkan lumat
Hanya karena ' Kita coba rubah muka Rubah Kita '




Rabu Kliwon, 25 Agustus 2010 PM 12.15 LT
SINGGIH WIDODO

Senin, 23 Agustus 2010



BUSA KATA 15



.oleh Singgih Widodo pada 24 Agustus 2010 jam 10:42.


Bias cahaya setetes embun pagi penuhi sanubari
Terang..
Tak silaukan pandang dan tak timbulkan panas meradang
Teduh..
seteduh kanopi belantara Bumi, membekas di sanubari
Dingin..
sirami hati menapaki hari hari tanpa tinggi hati
...
Tetes embun pagi
menetes
merembes
Basahi relung hati
Bangkitan jiwa raga jajaki Dunia
tuk sempurnakan bekal terbang ke Nirwana
...
Embun pagi warnai pelangi hati
Hibur Sang Surya sapa cakrawala
Bukakan mata mata di Dunia
Mata mata pencari mata pencaharian dunia
Mata mata pemuja nikmat kehidupan fana
Dari fajar menyapa hingga malam kelam meraba
...
Setetes embun pagi
Biaskan cahaya fatamorgana Dunia
Sangat indah walau sekilas pandang mata
Laksana kita layari samudera kehidupan Dunia
Hanya sesaat dan susah tanggalkan cacat




Selasa, 24 Agustus 2010 AM 11.30 LT
SINGGIH WIDODO

Minggu, 22 Agustus 2010


Hening menorehkan kata dalam jiwa

Sunyi membekas diakar akar rasa
Bagai Gelombang Cinta tanpa cahaya
Hening sunyiku tumbuh tanpa kendala
Membesar
Melebar
Mengakar
Menembus relung Ruang Waktu
bagai belukar
...
Kubutakan mata coba cari busa kata
Kubungkam kata coba rasakan makna
Gaung gema tendang gendang telinga
Getarkan tali tali dawai jiwa dan raga
Rasakan Makna Rasa
Rasakan Makna Jiwa
Rasakan Makna Raga
Hingga...
Rasa menjiwai Jiwa
Rasa menjiwai Raga
Rasa rasakan rasa sebenarnya

" RASA OJO DUMEH "




Senin, 23 Agustus '10
SINGGIH WIDODO

Sabtu, 21 Agustus 2010

Diantara jutaan bintang

ada satu dua yang paling terang
...
Yang bikin aku heran
diantara bintang tak ada satupun
Rasa benci
Rasa iri dengki
dan saling caci maki
Mereka kompak hibur Kita
...
Dan kita kompak sibuk sendiri
tanpa lihat kanan kiri senangkan diri

Jumat, 20 Agustus 2010



Aku Diam, diartikan bara api dalam sekam



Aku Nasehati, dipahami Memaki maki


hahahahaaaa....


Memang manusia suka tergesa gesa
Dari kusut benang benangku
Kutarik benang merahnya dulu
...
Bagai cari jarum dalam sekam
pelan tapi pasti
...seutas demi seutas
Kusut benang benangku terurai satu satu
Alhamdulillah....
Benangku kini bisa kupakai menyulam bajuku lagi.
Sungguh indah dan sangat indah



Jika Egoisme mampu dipersatukan


...


Bagai warna cahaya Pelangi yang hibur hari


Jelas, warna warni itu tidak mau lebur menyatu


...Tapi mau dipersatu-padukan


Demi senangkan kita manusia didunia

Kamis, 19 Agustus 2010

 
 
Setiap kukayuh dayung, perahuku menolak untuk maju
Kucermati lagi perahuku satu satu, kupastikan tdk ada yg ganggu
Ternyata...
Aku yang salah
Terlalu keras dalam melawan arus
Aku pun menyadari kekuranganku itu
Kulawan Arus deras itu dgn sekayuh dua kayuh
Kusisiri sisi tepi arus yang sangat deras itu...
Alhamdulillah...
Aku mampu lalui arus itu, meski makan waktu
Bagai jamur tumbuh disalah musim
Merekah terpaksa dan kuncup kembali
Bagai Tanaman berbunga disaat pancaroba
Berguguran
Berserakan
Kotori Bumi tak berarti
...
Rasaku rasakan perasaanku
Rasa yang rasakan hampa tak berasa
...
Menyengat
Kering
Panas
Hawaku kitari langit langit hatiku
Cambuki Jiwaku yang mulai kuyu layu
Tanpa daya..
aku diserang ditendang dipanggang 
...
Aku diam
Coba tahani semua rasa yang merajam
...
Tak berapa lama
Aku tahu kelemahan Hawaku
Dia tak mampu kalahkan Keyakinanku
Keyakinan yang seyakin-yakinnya
...
Hawaku tanpa daya
Lunglai pandang matanya nanar
Tak kuasa hadapi Keyakinanku
...
Aku Puas
"MENANG TANPA IKUT MERADANG"

Rabu, 18 Agustus 2010




Yaa Robbii...

.oleh Singgih Widodo pada 19 Agustus 2010 jam 9:38.







Yaa Robbii...

Aku tidak menemukan cahaya selain CahayaMU

Aku Tak pernah punya Keyakinan selain meyakiniMU dan RasulMU

Kutusuk Hati Sanubariku dengan pedang KebenaranMU

Sedalam dalamnya Kebenaran KalamMU

Yaa Allah...

Jika Ruang Waktu KAU hancurkan

Bagaimana aku memikul diriku ?

sedang Aku masih tak mampu memikulnya

Bagaimana menjawab tanyaMU ?

sedang aku masih bisu

Bagaimana aku Menatap WajahMU ?

sedang mataku masih buta tentangMU

Bagaimana aku mendekatiMU

sedang mata kakiku tak tahu tempatMU

Yaa Hayyuu...

Hidupku menghamba HidupMU

Nafasku mengemis NafasMU

Berilah hidupku untuk Dunia Akheratku

Hidup yang sebenarnya hidup

Sesuai KehendakMU..

Yaa Allah...

Jika garis tanganku sudah KAU atur

Aturlah langkah kakiku untuk wujudkan garis tanganku

Jika sesuatu telah KAU tetapkan

Tetapkanlah aku sebagai hambamu yang bisa menghambaMU

Yaa Allah...

Tinggikanlah derajat Rasulullah Muhammad SAW

Muliakanlah kedua Orang Tuaku

Sayangilah Guru guruku

Cintailah saudaraku

dan anak cucuku

Dunia Wal Akherat

...

Amiin

Kamis 19 Agustus 2010 AM 00.45 LT
SINGGIH WIDODO

Selasa, 17 Agustus 2010



Aku diam dalam buih busa kataku
cari sekam diantara sekam
Kan kubuat terompetan
Biar timbulkan bunyi berlainan
Nyaring
Sember
Namun asik dimainkan
Tuk iringi kata berbuih busa kataku
Yang coba hibur ragu dan galau hariku
Pandangku kuhabiskan sampai batas kaki kaki langit


Putih Membiru Ombak Samudera menggempur bibir pantai berkarang

Keras

Membahana

Deras Angin gemakan gempuran ombak ditahan Sang Karang

...

Alam memang keras

Seperti Tulang Kita

Menopang hari hari Kita...


MASIHKAH MERAH DARAH KITA SEMERAH PEJUANG KITA..???

MASIHKAH PUTIH TULANG KITA SEPUTIH PEJUANG KITA..???

SEMOGA SEMUA SAUDARA/SAUDARIKU SEBANGSA DAN SETANAH AIR MAMPU SAMAKAN SEMUA YANG DIMILIKI OLEH PARA PENDAHULU KITA...

D A R A H N Y A...

T U L A N G N Y A...

DAN J I W A N Y A...



MERDEKAAAAA...!!!!!

Minggu, 15 Agustus 2010




Kucoba ronce kata kata
Pada layar datar penuh warna
Kucoba ungkapkan rasa
Bicara seadanya tanpa fatamorgana
Dari Nurani terdalamku ungkapkan tanya
" Adakah Mentari coba sembunyi diketiak Bumi ?"
" Adakah Aku tantang Mentari bergulat diri ?"
Dan puluhan lagi kata 'adakah' bisingkan gendang telingaku
Aku tutupi suara kata itu dengan coba tulikan kupingku
Aku Tikam suara kata itu dengan keras lagu simponi alamku
Alam yang menimangku sedari kecil, simpulkan seulas senyum
Alamku Suka aku tulikan diri
Alamku suka aku butakan diri
Alamku suka aku tepikan diri
Tuk nikmati hari hari penuh arti
Hari ini
Hari esok
dan hari nanti
UNTUK YANG PERTAMA


.oleh Singgih Widodo
http://nglinduk.co.cc/



Ada apa dengan maumu ?

Kau tikam aku dengan rasa tak berasamu

Kau cabik cabik aku dengan sangkur egomu

dan kau tak sadar kubur hidup hidup rasaku

...

Airmu beriak deras mengalir dari hulu ke hilir

Menggerus sisi tebing hati nuraniku

Kau kikis sejengkal demi sejengkal rasaku

Hingga tak terasa rasaku kau buat tak berasa

Rasaku tinggal seonggok rumah rayap

Keras membeku meski panas hujan terpa aku

...

Tapi Kerasku bukan membatu

Kerasku jaga hati nuraniku

Kerasku coba lunakkan Sanubariku

...

Berbuih berbusa segala kata aku coba

Buih busa kataku kasih tahu akan egomu

Bahwa arus hidup memang deras

Bahwa alur hidup kadang keras tak selaras

Dan hidup meski kita selami dengan atur nafas

Biar kita tahu seberapa dalam hidup kita

Biar kita tahu bagaimana cara kita bertahan

Biar kita tahu cara kita menang tanpa melawan

Dalam selami dan arungi arus hidup kehidupan kita

...
Semoga kau tahu dengan secuil tahuku

Semoga kau mengerti akan sezarah arti hidup ini

Semoga kau paham dengan tidak selalu salah paham

Amiin..


Minggu, 15 08 10 PM 03.00 LT
SINGGIH WIDODO

Sabtu, 14 Agustus 2010

HANYA BAYANG


Gelap

Kelam

Hitam

Pekat

Kucoba masuk dimulut lorong waktuku



Ragu

Gundah

Bimbang

Dekap dan tikam hati sanubariku


Terpana

Tercekat

Lalu sadar

Sudah waktuku masuki lorong gelapku

Kulihat tajamkan pandangan

Ternyata ..

Lorong gelapku berujung terang

Jelas tampak diujung sana

Cahya terang berkilauan

Cahya penenang bimbang


Hati hati

Kucermati

Kuraba raba

Alhamdulillah..

Lorong gelapku tak seperti yang kubayangkan

Lorong gelapku cukup nyaman untuk berjalan

Meski gelap, cahya diujung lorong bantu langkahku


Setapak

Selangkah

Sejengkal

Kulalui gelapku menuju terangku


Tanpa Ragu

Tanpa sendu

Tanpa pilu...

Meski raga letih lesu saat lalui lorong gelap waktuku


Alhamdulillahirrobbilallamiin...



Sabtu, 14 08 10 PM 08.30 LT
SINGGIH WIDODO



Mengambang

Tanpa daya

Ikuti arus

Ke Muara



Tapi..

Walau mengambang aku tetap tenang

Meski tanpa daya aku usaha kuatkan kuda kuda

Biar ikuti arus ke muara, aku tetap aku adanya

...

Buih Busa Kataku merangkai waktu

Susuri hari hari coba cari arti diri

Coba sibak lebatnya belantara

Hidup dan kehidupan ini


...

Biar Hidup coba saling menghidupi

Biar Hidup semakin Hidup

Di Kehidupan ini



Sabtu, 140810 PM 03.05
SINGGIH WIDODO

 

Jumat, 13 Agustus 2010



Bagaimana aku menembus kegelapan ,jika tanpa seberkas cahayapun yang pandu aku.


Bagaimana aku lanjutkan jalan, jika kegelapan selalu selimuti diriku.


Berbondong bondong 'bagaimana-bagaimana' yang lain menjejali gendang telingaku.


Aku...


Tak mampu tembus gelapku tanpa cahayaMU


...Tak bisa berjalan tanpa bersamaMU


Dan 'Bagaimana-bagaimana' yang lain, hanya mampu kujawab " Terserah DIA laah..."
Bagiku 'puasa' adalah suatu usaha bagaimana cara kita membuat hiasan interior pd Hati kita sebagus mungkin..Sehingga Cahaya Illahi yg bersemayam pada Hati Sanubari kita mampu menyala terang dgn sangat indahnya...Dan mampu membias di Jiwa dan Raga Kita...Semoga puasa kita diterimaNYA sbg Pahala..Amiin.

Kamis, 12 Agustus 2010



Aku terlalu sibuk dengan semua atribut atributku
Aku terlalu lama mengemas bekal untuk perjalananku
Ternyata aku lupakan waktu waktuku
Hingga aku tersadar...
Bahtera telah arungi samudera satu jam berlalu
Kubuang waktuku demi waktu yang kurang perlu


___________


.oleh Singgih Widodo


Aku tetap pada jalanku

Kulanjutkan kaki tapaki Bumi

Kaki yang tak henti jajaki hidup ini

Makin jauh langkah langkahku

Makin banyak pelangi kutemui

Indah

Menarik

Mempesona...

Alamku beri bekal jalanku

Alamku tahu apa yang aku perlu

Disetiap lorong lorong waktuku

Ruangku selalu memberi tempat aku

Meski sang waktu beriku sedetik waktu

Ruangku selalu melebarkan tempat untuk aku

Hingga...

Tak terasa kujalani perputaran siklus waktuku

Tak terasa dari satu ruang ke lain ruang aku tempati

Ruang Waktu memberiku jalan hidupku

Jalan hidup hidupku seperti garis datar mendatar

Yaa...

Garis datar mendatar

Seadanya

Sederhana

Apa adanya


Alhamdulillahirobbil'alamiin..





INDONESIAKU, 30 JUNI JAM 11.50 LT

SINGGIH WIDODO

Rabu, 11 Agustus 2010




Anakku...
Dengan warna polos putih hatimu
Kau coba lihat sambil mengintip Duniamu 
Dunia yang bagimu penuh suka canda dan tawa
Dunia yang manjakan semua yang ada di Dunia

Anakku...
Nikmatilah warna hidup yang kau lihat di Duniamu itu 
Warna Warni Hidup yang bagimu tampak bersih
Warna Warni Hidup yang bagi Bapak Ibumu Pelangi Penghias Hari

Anakku...
Jika tiba waktumu nanti
Kan kuajak Kau berendam dalam Kawah Candradimuka 
Kawah yang Jadikan Baja Tulangmu
Kawah yang jadikan Tebal Kulit dan Dagingmu
Kawah Penempa Jiwa Ragamu
Sebagai Bekal Hidup Kehidupanmu

Anakku...
Pegang Teguh Kukuhlah KallamNYA
Hormati antar sesama
Cintai alam sekitar Kita
Karena Adamu dariNYA
Karena Hidupmu dari Sesamamu
Karena Kelangsunganmu bersama Alam Sekitarmu

Anakku...
Semoga Kau mampu Buat Tangga untuk Meraih Bintang
Bintang Tertinggi dan paling Terang yang pernah ada
Untuk bekal hidup di kehidupanmu
Amiin...



Angin sepoi sepoi mengajak serumpun Bambu


Menari

Menyanyi

dan ketawa ketiwi

lupakan Musim kemarau yang tak tentu datangnya

...Karena angin sepoi sepoi saat ini bawakan titik titik air

yang sirnakan dahaga...

Bagi Serumpun Bambu, titik titik air adalah segalanya

Bagi hidup dan kehidupannya.
ANGIN MALAM


.oleh Singgih Widodo

Angin malam


Meniup mukaku

syahdu mendayu getarkan kelakianku

dia elus mukaku


Dan mainkan ujung rambutku


getar bergetar menggelegar usik sukma ragaku


Angin malamku sunggingkan tawa


mengiang menggema digendang telinga


kubalas belaiannya dengan sepatah kata:


" Anginku, kuatkan hembusan tarikan nafasmu..


karena aku sangat butuh nafasmu itu"


Angin malamku malu malu anggukkan dagu


Dia sangat tahu apa yang aku mau


Angin Malamku tebarkan suka riang gembira


Aku dibisikinya :


" Aku kan selalu tiupkan nafas kehidupanmu itu "


sambil senyum simpul genit


Angin Malamku rebahkan tubuhnya


Dan...


Akupun sibuk dengan Angin Malamku


Terimakasih Angin Malamku...


INDONESIAKU, 27 JUNI 2010 PM 07.00LT
SINGGIH WIDODO